Langsung ke konten utama

Pasar Loak Oleh : March Az


Pagi ini kesibukan pasar loak dimulai, bahkan sebelum srisyamsu dijemput pagi pun berbagai jenis pedangan dan dagangan mulai memenuhi tempat seluas satu hektare itu. Ditambah riangnya anak-anak nelayan yang ikut pergi bersama sang ayah untuk menjajakan iklan segar yang didatangkan langsung dari pelabuhan terdekat. Petani pun tak ketinggalan, dengan bakat alami mereka menawarkan beberapa jenis sayuran segar kepada pedagang untuk dijual kembali. Sungguh dengan segala kebaikan alam petani-petani itu mampu bertahan hidup. Beberapa remaja laki-laki dengan sandal jepit yang tak sama ukuran antara kaki kira dan kaki kanan mengasong disektir pasar dengan suara teriakan mereka yang mengudara, mereka telah lama meninggalkan Tut Wuri Handayani dengan alasan sekolah adalah hal yang terlalu mewah bagi mereka. Prajurit keamanan pasar tak mau kalah, dengan sigap dan gagah telah siap mengerahkan seluruh tekad, jiwa, serta raga demi terciptanya keamanan dan kenyamanan. Tak hanya itu, ada sisi gelap yang terjadi dipasar loak, sejumlah waria pun ikut menjajakan diri. Menjinjing kresek yang berisi sejumlah alat kontrasepsi. Sebenarnya sudah beberapa kali petugas sosial membekuk wanita jadi-jadian ini, namun tetap saja sifat jera memang tak lekat dalam hidup mereka.
Tapi pagi ini berbeda, pembeli tak sudi singgah membeli ikan, sayuran, pakaian, bahkan segala jenis bahan sembako. Para pembeli seakan enggan, mereka masuk gerbang dengan wajah penuh ambisi dan keluar gerbang dengan wajah berseri-seri. Pukul 9 pagi para pedangan pasar loak mulai kasak kusuk, gelisah, mengapa tak satupun dari dagangan mereka yang laku. Rasa heran mulai merasuki para pedagang pasar loak. Salah satu pedangan sayur mulai membuka suara “Bagaimana ini? Sudah sedari tadi tak satupun yang sudi membeli sayuran ku! Coba kalian katakan, apakah sayuran ku tampak layu ?” Dengan wajah yang tak kalah kecewa pedangan ikan menjawab “Hai, Buyung bukan kah kau liat sedari tadi aku mengalami hal yang dengan mu? Anak ku sedang sakit dirumah, aku butuh uang untuk membawa segera anakku ke mantri !” “Ah, ini sudah ku baca sebelumnnya. Tidakkah kalian tahu bahwa ini semua dampak dari 45 hari menjelang pesta rakyat, pesta demokrasi Bung!” Pedangan buah menimpali. Dari sela-sela hiruk pikuk pedagang buah dengan amat santai berkata “ Sudahlah, tak usah ribut-ribut! Kalian semua tahu rezki itu sudah pula ada yang mengaturnya, kita tunggu saja sampai siang nanti” Para pedangan mulai tenang dan kembali ke lapak dagangan masing-masing. Yang membuat mereka merasa heran adalah betapa banyaknya pembeli yang masuk ke pasar loak ini namun tak kunjung melakukan transaki jual beli dengan meraka. “Ada apa gerangan” Pedagang sembako kembali menggerutu. Namun tak seorang pun mempedulikan nya.
Matahari mulai tegak, udara panas menyelimuti pasar loak. Ini sudah pukul satu siang, namun keadaan masih tetap sama seperti pagi tadi. Dari kejauhan tampak seorang pedagang pakaian berlari-lari seakan-akan ingin menyampaikan sesuatu yang penting . Dengan nafas tersengal-sengal dan wajah yang memerah pedagang pakaian mulai berbicara “Kawan-kawan yang ku hormati, ku hargai, dan ku sayangi sepanjang Tuhan memberiku hidup, telah terjadi kegawatan persaingan dipasar loak kita ini!” Dengan wajah penasaran pedagang lainnya bertanya “Ada apa? Katakana cepat! Jangan kau perbanyak mukadimah yang tidak penting, langsung saja pada hal yang ingin kau sampaikan”
“Ada pedangan ijazah dipojok sana, seluruh pembeli berbondong-bondong membeli ijazah pada nya. Tak main-main ijazah yang dia sediakan dengan berbagai gelar. Pembeli hanya memilih gelar apa yang mereka inginkan. Pun tak payah menunggu lama, dalam hitungan menit ijazah mereka langsung jadi lengkap nama dan gelarnya. Setelah membeli ijazah mereka disumpah untuk bungkam seumur hidup mereka Lalu mereka dibekali sekarung beras, pakaian, berbagai jenis lauk-pauk, buah dan sayur. Seluruh pembeli disana tertawa bahagia, ada yang berencana menjadi arsitek, pengurus adminstrasi, pengurus pemerintahan, dan yang paling membuat ku bergindik ada yang menjadi presiden lalu…..”
“Berhenti berbicara ! Aku sudah paham, sebaiknya kita pulang saja, kemaskan seluruh dagangan kalian” Perintah pedangan sayur
“Tapi, bagaimana dengan anak yang sakit dirumah” timpal pedangan ikan
“Sudah, lupakan saja tentang anakmu yang harus kedokter, obati saja dia dengan obat puyer yang bisa kau beli diwarung, aku bersedia mendoakan kesembuhan anakmu disetiap sujudku” Jawab pedangan Sayur
“Tapi..” perkataan pedangan ikan terhenti, air matanya mulai menganak sungai disudut mata.

“Tak usahlah banyak tapi, kita ini kecil, tak berijazah pula. Inilah yang disebut pembodohan massal. Kota ini artifisial, segala aspeknya pun artifisial. Aku pun tak sanggup lagi hidup dikota ini, sudi tak sudi ku perintahkan kalian tak usah lagi berdagang dipasar loak ini, pergi ke kota lain yang menjanjikan pada kejujuran. Lagipula apa boleh buat, pulanglah! Kita sudah kalah. Sudah skak mat” Pedangan ikan menutup pembicaraan mengangkat peti ikan dan berjalan menuju gerbang keluar pasar loak.

Komentar

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ajoqq^^com
    mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
    mari segera bergabung dengan kami.....
    di ajopk.club....^_~
    segera di add Whatshapp : +855969190856

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prolog Penculikan Oleh : March Az

Intel berjaket kulit hitam pekat itu menoleh, dengan wajah penasaran ia mendorong pintu kayu yang lapuk dan bolong-bolong karena di gigit rayap. Terdengar sayup tangis dari dalam, mungkin dari salah satu sekat ruangan di dalam. “Deri…” Jerit seseorang disana. Dengan penuh rasa was-was intel ulung itu menoleh, ada wanita cantik disana. Perlahan sang intel berjalan mendekati wanita berparas elok itu. “Ah, kau Fris ! Mengganggu ku saja ? Sedang apa kau ?” sesekali Deri menengok kiri-kanan, takut kalau-kalau ada seseorang yang lain mengintainya. “Aku hanya ingin membantu menyelesaikan kasus ini” tukas Friska. Ia siap tempur dengan penampilan nya, sepatu bots setinggi lutut, T-shirt hitam, dan celana sepaha. Derianto bergeming meninggalkan Friska yang sedari tadi memajukan muncungnya karena kurang suka dengan respon sang intel. Friska mengikuti sang intel dari belakang, perasaan mereka harap-harap cemas. Untuk pertama kalinya ia rela mengorbankan ketakutannya untuk keberanian yang l

“PEMBUATAN SABUN”

“PEMBUATAN SABUN” OLEH: Kelompok IV Anggota     : 1.    Mareta Asryanti 2.   Dinda Soraya Setyoningtyas 3.   Maya Helmaliza 4.   Nur aini 5.   Ratemah Suriyani KATA PENGHANTAR Makalah penelitian Karya Ilmiah Remaja yang berjudul “ Pembuatan Sabun ” mengupas lebih dalam mengenai kondisi kependudukan di Indonesia. Makalah penelitian ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dalam penulisan karya tulis ilmiah. Sebagai makalah penelitian, hakikatnya hasil dari penelitian-penelitian tersebut dijadikan satu hingga menjadi suatu himpunan karangan pengatahuan yang berguna untuk umum.. Para pembaca makalah kami buka peluan g seluas mungkin untuk memberi kritik dan saran guna untuk memperbaiki makalah penelitian ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat menjadi makalah yang berguna untuk kita semua. Subulussalam, 22 Mei 2013 Kelompok IV DAFTAR ISI             B ab L : Pendahuluan 1.1 Latar Be

Makalah penelitian “ PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG TANAH”

OLEH: Nama                  : Rizky Syahputra Kelas                   : x3 Judul penelitiian : “ PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG TANAH” Kata penghantar Makalah penelitian Karya Ilmiah Remaja yang berjudul “PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG TANAH” bertujuan untuk mengupas lebih dalam tentang             pertumbuhan tanaman kacang tanah. Makalah penelitian ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dalam penulisan karya tulis ilmiah. Sebagai makalah penelitian, hakikatnya hasil dari penelitian-penelitian tersebut dijadikan satu hingga menjadi suatu himpunan karangan pengatahuan yang berguna untuk umum.. Para pembaca makalah kami buka peluang seluas mungkin untuk member kritik dan saran guna untuk memperbaiki makalah penelitian ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat menjadi makalah yang berguna untuk kita semua. Subulussalam,26 -Mei/2012