Langsung ke konten utama

“PEMBUATAN SABUN”



Laporan Penelitian Karya Ilmiah Remaja
“PEMBUATAN SABUN”
DISUSUN
OLEH:
Kelompok IV
Anggota    :
1.   Mareta Asryanti
2.  Dinda Soraya Setyoningtyas
3.  Maya Helmaliza
4.  Nur aini
5.  Ratemah Suriyani
Logo SMA N 1




SMAN 1 SIMPANG KIRI KOTA SUBULUSSALAM




KATA PENGHANTAR
Makalah penelitian Karya Ilmiah Remaja yang berjudul Pembuatan Sabun mengupas lebih dalam mengenai kondisi kependudukan di Indonesia. Makalah penelitian ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dalam penulisan karya tulis ilmiah.
Sebagai makalah penelitian, hakikatnya hasil dari penelitian-penelitian tersebut dijadikan satu hingga menjadi suatu himpunan karangan pengatahuan yang berguna untuk umum..
Para pembaca makalah kami buka peluang seluas mungkin untuk memberi kritik dan saran guna untuk memperbaiki makalah penelitian ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat menjadi makalah yang berguna untuk kita semua.
Subulussalam, 22 Mei 2013


Kelompok IV



















DAFTAR ISI
            Bab L : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
1.                 Tujuan Penelitian
Bab Ll : Kajian Teoritis
         
2.1. Palm Oil (Minyak Kelapa Sawit)
         
2.2 Coconut Oil (Minyak Kelapa)
          2.3
Sifat Emulsi Sabun  
1.                 Minyak Kelapa
2.                 Minyak Kelapa Sawit
2.4 Manfaat Sabun
                            
Bab Lll : Metode Penelitian
          3.1 Lokasi Penelitian
          3.2 Lama Penelitian
          3.3 Biaya Penelitian
          3.4 Alat Penelitian/Bahan Penelitian
          3.5 Cara Kerja

Bab Lv : Hasil Penelitian Dan Pembahasan

          Bab V : Kesimpulan

          -Daftar Pustaka





BAB 1
        PENDAHULUAN
1.                  Latar Belakang Masalah
                                    Sabun merupakan salah satu produk yang diperoleh dari minyak. Reaksi pembentukan sabun dari minyak dilakukan dengan mereaksikan suatu alkali (dalam percobaan ini digunakan NaOH) dengan minyak. Reaksi ini dikenal dengan reaksi saponifikasim(penyabunan). Disamping sebagai reaksi pembentukan sabun, reaksi ini dapat menunjukkan adanya asam lemak yang berbeda dalam suatu minyak.
Sabun termasuk salah satu jenis surfaktan yang terbuat dari minyak atau lemak alami. Surfaktan mempunyai struktur bipolar. Bagian kepala bersifat hidrofilik dan bagian ekor bersifat hidrofobik. Karena sifat inilah sabun mampu mengangkat kotoran (biasanya lemak) dari badan dan pakaian. Selain itu, pada larutan, surfaktan akan menggerombol membentuk misel setelah melewati konsentrasi tertentu yang disebut Konsentrasi Kritik Misel (KKM). Sabun buatan sendiri bukan hanya membersihkan, juga mengandung sekitar 25% gliserin. Gliserin bisa melembabkan dan melembutkan kulit, menyejukan dan meminyaki sel-sel kulit juga.Minyak atau Lemak – Hampir semua minyak / lemak alami bisa dibuat menjadi sabun. Cari yang mudah saja seperti: Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Minyak Zaitun,Minyak Jagung,Minyak Kedelai.

2.                  Tujuan Penelitian
1.         Mengetahui cara pembuatan sabun
2.                  Manfaat sabun

















BAB II
        KAJIAN TEORITIS
Persamaan reaksi penyabunan secara umum sebagai berikut :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_BxPkvobQDBWzkFyHMFrwG_Ji15wiDs5ZBpsdOuKYim8iHTQYTZL02z1LDHXR2xOzBBZAWrrvOGk3koYDKjbrVmBGznCAHzYFxJrJJovY79jzsIRK9psegUxmOiT3wwDIsjxbP3nvfwo/s640/sabun.jpg
Dalam percobaan membuat sabun kali ini, akan dibuat dua buah sabun dengan bahan dasar yang berbeda, yaitu sabun minyak sawit dan sabun minyak kelapa.
(Referensi : Copyright © CiriCara.com)



2.1. Palm Oil (Minyak Kelapa Sawit)
 Minyak kelapa sawit umumnya digunakan sebagai pengganti tallow. Minyak kelapa sawit dapat diperoleh dari pemasakan buah kelapa sawit. Minyak kelapa sawit berwarna jingga kemerahan karena adanya kandungan zat warna karotenoid sehingga jika akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun harus dipucatkan terlebih dahulu. Sabun yang terbuat dari 100% minyak kelapa sawit akan bersifat keras dan sulit berbusa. Maka dari itu, jika akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun, minyak kelapa sawit harus dicampur dengan bahan lainnya.
Seberat 10 gram minyak kelapa sawit ditambah dengan asam stearat 1 gram, campuran tersebut dipanaskan sampai asam stearat larut sempurna atau mencair dalam minyak kelapa sawit. Tujuan ditambahkannya asam stearat adalah untuk mengeraskan sabun dan menstabilkan busa. Larutan dipanaskan sampai suhu 70˚C, tetapi sebelum suhu mencapai 70˚C (kurang lebih 68-69˚C) larutan tersebut diangkat dari penangas, hal ini dilakukan agar suhu larutan tidak terus naik. Suhu yang terlalu panas akan mengoksidasi minyak sehingga warnanya kecoklatan. Larutan tersebut didinginkan sampai suhu mencapai 50˚C, kemudian ditambahkan larutan NaOH dan diaduk terus. Pada sabun dari minyak sawit, gumpalan yang dihasilkan banyak. Penambahan Larutan NaOH berfungsi sebagai penetralisir asam karena NaOH bersifat basa. Basa yang digunakan adalah NaOH agar diperoleh sabun yang padat, tetapi jika digunakan basa KOH maka yang diperoleh adalah sabun cair (lunak).  Sabun yang diperoleh dari logam Na atau K dengan asam lemak tinggi pada umumnya mudah larut dalam air panas. Hasil kelarutan ini memberikan larutan koloid yang berwarna putih susu. Sifat kelarutan ini akan berkurang apabila dalam air terdapat ion-ion logam yang mampu menghasilkan reaksi substitusi yang hasilnya adalah berupa endapan garam kalsium, sedangkan supernatannya merupakan cairan yang mempunyai sifat tidak menghasilkan busa pada pengocokan.
2 RCO2Na + Ca2+à (RCOO)2Ca ↓ + 2 Na+

Setelah itu ditambahkan alcohol 12 gram tetes demi tetes dan gliserin 4 gram. Fungsi dari penambahan alcohol yaitu sebagai pelarut pada proses pembuatan sabun transparan karena sifatnya yang mudah larut dalam air dan lemak. Sedangkan gliserin merupakan humektan sehingga dapat berfungsi sebagai pelembap pada kulit. Larutan tersebut terus diaduk sampai berbentuk seperti bubur, barulah kemudian dipanaskan kembali dengan terus diaduk sampai larutan berubah menjadi jernih. Setelah campuran agak dingin, kemudian ditambah dengan minyak zaitun yang fungsinya sebagai pewangi pada sabun, dan selanjutnya dituangkan ke dalam cetakan sebelum campuran memadat. Pada sabun dari minyak sawit, pemadatan sabun memerlukan waktu yang relative singkat. Sabun yang dihasilkan berwarna kuning pekat.

2.2 Coconut Oil (Minyak Kelapa)
Minyak kelapa merupakan minyak nabati yang sering digunakan dalam industri pembuatan sabun. Minyak kelapa berwarna kuning pucat dan diperoleh melalui ekstraksi daging buah yang dikeringkan (kopra). Minyak kelapa memiliki kandungan asam lemak jenuh yang tinggi, terutama asam laurat, sehingga minyak kelapa tahan terhadap oksidasi yang menimbulkan bau tengik. Minyak kelapa juga memiliki kandungan asam lemak kaproat, kaprilat, dan kaprat.
Semua prosedur dalam pembuatan sabun dari minyak kelapa maupun minyak sawit adalah sama, perbedaan hanya terletak pada saat ditambahkan NaOH, gumpalan yang dihasilkan pada sabun minyak kelapa lebih sedikit. Selain itu, untuk menjadi fase padat, sabun dari minyak kelapa memerlukan waktu yang relative lama daripada sabun dari minyak sawit. Warna padatan sabun dari minyak kelapa lebih terang daripada sabun dari minyak sawit. (Referensi “http://ciricara.com/tag/manfaat-sabun/)


2.3 Sifat Emulsi Sabun
 2.3.1     Minyak Kelapa
Pada pengujian emulsi sabun dilakukan dengan melarutkan sabun 0.2 gram dengan aquades 3 mL, larutan tersebut dicampur dengan minyak kelapa sebanyak 5 tetes kemudian dikocok. Pengocokan ini dilakukan agar menghasilkan emulsi. Kemudian didiamkan sampai lapisan air dan minyak terpisah. Setelah lebih dari 15 menit terjadi pemisahan lapisan antara lapisan air dan lapisan minyak. Berarti sabun yang dibuat itu mengalami emulsi yang sempurna. Sabun merupakan bahan surfaktan. Bahan ini dapat mengurangi tegangan permukaan larutan, sehingga dengan adanya proses ini pembentukan busa atau sifat emulsinya akan meningkat. Hal ini disebabkan oleh sifat struktur sabun yang mempunyai dua kutub yaitu kutub yang bersifat hidrofilik dan kutub yang bersifat hidrofobik. Dimana kutub hidrofilik akan menuju ke lapisan air, sedangkan kutub hidrofobik menuju ke lapisan udara. Dengan adanya sifat tersebut, maka cairan dalam air akan membentuk emulsi. Semakin lama waktu pemisahan air dengan minyak, maka emulsi dari sabun akan semakin baik.
Diujikan juga dengan mereaksikan akuades dengan minyak kelapa dan sabun, tetapi sabun yang dipakai bukan sabun dari minyak kelapa melainkan sabun dari minyak sawit. Hasilnya adalah diperlukan waktu lebih dari 15 menit untuk terjadi pemisahan antara air dan minyak. Waktu tersebut dapat menjelaskan emulsi yang dihasilkan adalah sempurna.
Sebagai pembanding dari pengujian emulsi sabun ini yaitu dengan cara mencampur aquades 3 mL dengan 5 tetes minyak kelapa dengan tanpa pemberian sabun pada larutan tersebut dan dikocok kuat- kuat agar bercampur homogen. Setelah didiamkan dan diamati, tarnyata membutuhkan waktu sekitar 30 detik  untuk terjadinya pemisahan antara lapisan air dengan lapisan minyak.


2.3.2      Minyak Kelapa Sawit
Pengujian emulsi sabun pada sabun minyak sawit dengan minyak sawit dan akuades juga dibutuhkan waktu lebih dari 15 menit untuk terjadi pemisahan antara minyak dan air, hal tersebut menunjukkan emulsi yang dihasilkan adalah sempurna. Sedangkan pada pengujian minyak sawit dengan sabun dari minyak kelapa dan akuades diperlukan waktu yang relative sama untuk menghasilkan pemisahan antara air dan minyak, yaitu lebih dari 15 menit, yang berarti menghasilkan emulsi yang sempurna.
Pada pembandingnya, pengujian emulsi menggunakan minyak kelapa sawit ditambah dengan aquades, waktu yang dibutuhkan untuk memisahkan antara lapisan air dan lapisan minyak yaitu sekitar 20 detik.
(Referensi : Blogspot.com.ManfaatSabun)

3.             Manfaat Sabun

Sabun memang sangat penting digunakan untuk kesehatan tubuh dan tangan. Namun, tahukah Anda bahwa ternyata sabun juga bermanfaat bagi rumah tangga. Untuk apa saja? Berikut 8 manfaat sabun bagi rumah tangga:

1.                  Pembasmi serangga Selama berabad-abad, sabun juga telah digunakan sebagai pestisida, zat pembunuh hama pada tanaman. Namun, jangan menggunakan lebih dari 2 sendok makan sabun ke dalam 3,8 liter air karena terlalu banyak sabun bisa mematikan tumbuhan. Zat yang terdapat pada sabun bisa merusak sel membran serangga, mematikannya dengan membuat mereka dehidrasi.

2.                  Pembersih lantai kayu Sabun juga bisa Anda gunakan untuk membersihkan lantai yang terbuat dari kayu. Namun, sabun harus berbahan alami dan mengandung banyak emolien, Sabun dengan kandungan emolien sangat baik untuk membersihkan lantai kayu rumah sehingga membuatnya mengkilap.

3.                  Pelicin karat Gosokkan sabut pada mur atau baut yang berkarat untuk membuatnya kembali berfungsi dengan baik. Bisa juga Anda pergunakan untuk engsel pintu yang engselnya berderit. Pakailah sabun untuk melicinkan engselnya dan meredam bunyinya.


4.                  Pembersih bahan kulit Sabun kuda atau pelana merupakan bahan zaman dulu yang bisa digunakan untuk Manfaat Sabun Dalam membetrsihkan bahan-bahan kulit. Anda bisa membuatnya dengan cara mencampurkann bahan-bahan, seperti 56 gram minyak jojoba, 56 gram minyak zaitun, 28 gram parutan atau irisan sabun, 84 gram air, dan 28 gram alkohol. Panaskan minyak jojoba, zaitun, dan sabun dengan suhu medium. Setelah semuanya mencair, angkat dari kompor dan tambahkan air serta alkohol. Setelah itu, aduk hingga semua bahan tercampur rata. Olahan ini bisa bertahan hingga 6 bulan jika Anda meletakkannya di dalam toples dengan tutup yang rapat.

5.                  Pencuci pakaian Hampir setiap orang mencuci bajunya dengan menggunakan detergen. Jika Anda memiliki kualitas air rumah yang baik, maka lebih baik menggunakan sabun batangan berbahan alami untuk mencuci pakaian. Pada dasarnya, sabun batangan sangat baik untuk membersihkan kotoran pada pakaian.

6. Pembersih kaca Sabun juga bisa Anda gunakan untuk membersihkan kaca yang baru. Setelah itu, Anda bisa membersihkannya dengan cuka. Saat kaca dibersihkan dengan sabun, hasilnya nampak bersih dan tidak kusam.


1.                  Anti kutu pada hewan peliharaan Sabun dan air bisa Anda gunakan untuk membasmi kutu pada hewan peliharaan di mana kutu akan luruh bersama air setelah bulu hewan disabuni. Namun, jangan lupa juga untuk menyisir bagian kepala hewan saat disabuni. Tujuannya adalah agar kutu tidak berpindah ke bagian yang tidak terkena sabun.

2.                  Seperti baking soda, borak, atau washing soda yang bisa dipergunakan untuk beragam pekerjaan bersih-bersih Pembersih serba guna Sabun adalah alkalin dan dikombinasikan dengan beberapa mineral.










































BAB III
      
Metode Penelitian

3.1  Lokasi Penelitian
                      Lokasi penelitian dilakukan di laboratorium IPA SMAN 1 Simpang kiri Kota Subulussalam.
3.2  Lama Penelitian
                      Lama penelitian yang dilakukan berkisar antara 1-3 Minggu
3.3   Biaya Penelitian
                      Biaya yang dikeluarkan untuk penelitian ini berjumlah  Rp.20.000
3.4   Alat/Bahan Penelitian
    A. Alat
1.    Neraca Satu lengan
2.    Erlenmeyer
3.    Corong
4.    Spatula
5.    Gelas ukur
6.    Blender
7.    Kain lap
8.    Sarung tangan
9.    wadah pencetak
10.                        Kaca arloji
11.                        Kain lap

                B. Bahan
1.    NaOH
2.    Minyak kelapa sawit
3.    Pewarna

          3.5   Cara Kerja
1.    Larutkan NaOH kedalam air mineral
2.    Setelah NaOH larut, masukkan kedalam Erlenmeyer tunggu dalam 1-2 hari
3.    Setelah menunggu 1-2 baru lah dimulai pembuatan sabun
4.    masukan minyak kelapa sawit             dan NaOH ke dalam blender.Kemudian blender kedua    bahan hingga kental dan berubah warna.
5.    Setelah kental dan berubah warna campurkan pewarna kedalam blender dan haluskan kembali.
6.    Kemudian Letakan bahan-bahan yang sudah halus tadi ke dalam wadah cetakan. Dan tunggu 3 minggu agar sabun dapat di gunakan.


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil penelitian
                Setelah beberapa minggu sabun telah dapat di gunakan. Bahan-bahan yang terdiri dari NaOH, minyak kelapa sawit, dan pewarna menjadi keras layaknya sebuah sabun batangan. Dari penelitian ini reaksi NaOH dan minyak kelapa sawit dikatakan reaksi saponifikasim atau teaksi penyabunan. 
4.2 Pembahasan
                Pengujian emulsi sabun pada sabun minyak sawit dengan minyak sawit dan akuades juga dibutuhkan waktu lebih dari 15 menit untuk terjadi pemisahan antara minyak dan air, hal tersebut menunjukkan emulsi yang dihasilkan adalah sempurna. Sedangkan pada pengujian minyak sawit dengan sabun dari minyak kelapa dan akuades diperlukan waktu yang relative sama untuk menghasilkan pemisahan antara air dan minyak, yaitu lebih dari 15 menit, yang berarti menghasilkan emulsi yang sempurna.


























BAB V
KESIMPULAN
Sabun merupakan salah satu objek yang di butuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk kecantikan, kebutuhan rumah tangga, dan lain-lain. sabun sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. sebagai contoh, pada sabun pencuci piring, sabun kecantikan. Pembuatan sabun tak lepas dari bahan-bahan kimia yang di reaksi seperti NaOH.






















DAFTAR PUSTAKA
Blogspot.com.ManfaatSabun.

Copyright © CiriCara.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prolog Penculikan Oleh : March Az

Intel berjaket kulit hitam pekat itu menoleh, dengan wajah penasaran ia mendorong pintu kayu yang lapuk dan bolong-bolong karena di gigit rayap. Terdengar sayup tangis dari dalam, mungkin dari salah satu sekat ruangan di dalam. “Deri…” Jerit seseorang disana. Dengan penuh rasa was-was intel ulung itu menoleh, ada wanita cantik disana. Perlahan sang intel berjalan mendekati wanita berparas elok itu. “Ah, kau Fris ! Mengganggu ku saja ? Sedang apa kau ?” sesekali Deri menengok kiri-kanan, takut kalau-kalau ada seseorang yang lain mengintainya. “Aku hanya ingin membantu menyelesaikan kasus ini” tukas Friska. Ia siap tempur dengan penampilan nya, sepatu bots setinggi lutut, T-shirt hitam, dan celana sepaha. Derianto bergeming meninggalkan Friska yang sedari tadi memajukan muncungnya karena kurang suka dengan respon sang intel. Friska mengikuti sang intel dari belakang, perasaan mereka harap-harap cemas. Untuk pertama kalinya ia rela mengorbankan ketakutannya untuk keberanian yang l

Makalah penelitian “ PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG TANAH”

OLEH: Nama                  : Rizky Syahputra Kelas                   : x3 Judul penelitiian : “ PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG TANAH” Kata penghantar Makalah penelitian Karya Ilmiah Remaja yang berjudul “PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG TANAH” bertujuan untuk mengupas lebih dalam tentang             pertumbuhan tanaman kacang tanah. Makalah penelitian ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dalam penulisan karya tulis ilmiah. Sebagai makalah penelitian, hakikatnya hasil dari penelitian-penelitian tersebut dijadikan satu hingga menjadi suatu himpunan karangan pengatahuan yang berguna untuk umum.. Para pembaca makalah kami buka peluang seluas mungkin untuk member kritik dan saran guna untuk memperbaiki makalah penelitian ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat menjadi makalah yang berguna untuk kita semua. Subulussalam,26 -Mei/2012